Yogyakarta Jadi Kiblat Olahraga Offroad Indonesia
Totok Widiarto yang merupakan Wakil Ketua Indonesia Offroad Expedition (IOX) pusat mengatakan bahwa event IOX&FC ini diadakan setiap tahun mulai 2012 lalu dengan mengemban misi khusus. Dan di tahun 2015 ini mereka bertekad membawa ikon pariwisata Indonesia untuk diperkenalkan kepada masyarakat dunia melalui ajang olahraga offroad.
“Yogyakarta memang terkenal sebagai ikon pariwisata Indonesia selain Bali. Apalagi sekarang banyak tempat pariwisata baru bermunculan di Yogyakarta dan kami bertekad mengangkatnya lewat olahraga Offroad ini. Jika biasanya dilakukan di lereng Merapi, kini kami mencoba tempat lain, yaitu di Piyungan yang ternyata mempunyai karakteristik medan bervariasi dan tak kalah menantang,” jelas Totok, Kamis (29/10/2015).
Event ini sendiri akan memulai startnya pada hari Jumat (30/10/2015) besok di halaman rumah dinas Walikota Jogja pada pukul 09.00 WIB untuk langsung menuju ke Piyungan. Sebanyak 68 kendaraan dan 190 personil dari berbagai provinsi di Indonesia seperti Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Bali, dan DIY akan bertarung selama tiga hari. Bahkan acara ini juga dimeriahkan beberapa peserta dari negara tetangga, yaitu Vietnam dan Malaysia.
“Event ini merupakan tahap eliminasi untuk ajang utamanya juga akan berlangsung dari Yogyakarta sampai Bali tahun 2016 mendatang. Dari 68 kendaraan yang bertanding di Yogyakarta ini akan diambil 30 kendaraan terbaik untuk tahun depan. Penilaian tidak hanya dari teknik berkendara, tetapi ada banyak faktor lainnya yang diperhitungkan yaitu safety recovery, technic recovery, dan yang paling utama tingkah laku peserta selama lomba karena nanti kita akan melalui situs-situs wisata religi di Piyungan,” jelas ketua panitia, Adib Daoudy.
Sementara itu Ketua Indonesia Offroad Federation (IOF) Yogyakarta yang menjadi induk IOX, Inung Nurfajri berharap para peserta bisa selaras dengan masyarakat sekitar ketika bertanding. “Saya bangga dengan IOX yang berhasil menyelenggarakan event internasional walaupun umur mereka masih sangat muda. Saya harap misi untuk meningkatkan pariwisata Yogyakarta lewat offroad bisa tercapai,” pungkasnya.
Oleh: rizal sj
SUMBER: http://sorotjogja.com/yogyakarta-jadi-kiblat-olahraga-offroad-indonesia/
Indonesia Offroad Expedition 2015, 68 Mobil Beradu Tangkas Di Piyungan
"Dari 68 mobil nanti akan menjalani babak penyisihan dahulu untuk lolos ke main event. Di babak utama diambil 38 mobil untuk ikut IOX 2016 dengan mengambil rute Jogja-Bali," jelas Organizing Committee Adib Daoudy, Kamis (29/10/2015) malam.
Adib menjelaskan dari 68 mobil offroad 4x4 tersebut diikuti 190 driver dan navigator. Mereka berasal dari sejumlah daerah di Indonesia seperti Kalimantan, Sulawesi, Jatim, Jateng, Jabar, DKI Jakarta dan DIY sebagai tuan rumah.
"Untuk event tahun lalu, ada sembilan mobil dari DIY yang ikut ke tingkat nasional. Nah, kali ini ada sembilan peserta yang ambil bagian sebagai wakil tuan rumah dan diharapkan seluruhnya nanti lolos ke main event," katanya.
Agus Salim selaku pimpinan lomba menambahkan untuk rute sendiri akan dimulai dari halaman Rumah Dinas Walikota Jogja, Jumat (30/10/2015) pagi. Untuk finishnya akan dilakukan di Bumi Perkembahan Piyungan, Bantul.
Dalam perjalanan dari Balai Kota menuju Piyungan, rombongan mobil offroad dituntut tetap santun dalam lalu lintas. Agus menyebut, tidak ada fasilitas pengawalan dari kepolisian. Hal itu tujuannya agar tidak mengganggu pengendara lain di jalan raya.
"Jadi ketika lampu merah, rombongan konvoi juga harus berhenti. Kami tidak ingin mendapat penilaian negatif," ujarnya.
Mulai rute dari Kota Jogja sampai Piyungan, lanjut Agus, akan ada 4 SS. Untuk treknya disiapkan dua kategori, A dan B. Jadi peserta dibagi dua kelompok, sebagian masuk trek A dan di sebagian di trek B. Begitu sebaliknya.
Panitia memilih piyungan sebagai tempat penyelenggaran punya alasan khusus. Menurut Agus, Piyungan punya karakteristik trek yang menantang dan lengkap. Mulai dari susur sungai sampai dengan trek mendaki perbukitan.
"Masalah safety juga jadi perhatian kami. Seperti adanya kewajiban bagi tiap peserta untuk tidak boleh ngebut saat melintasi pemukiman penduduk," kata dia.
Wakil Ketua Umum IOX Toto Wiharto menambahkan bahwa gelaran IOX sudah berlangsung sejak 2012 lalu. Saat itu rute yang diambil yakni Bukit Tinggi-Riau-Jambi-Palembang hingga event terakhir 2015 ini pada Februari silam dengan mengambil rute Jakarta Semarang-Surabaya selama 16 hari.
"Dalam setiap tahunnya di kegiatan IOX kami selalu mengusung tema cagar budaya, flora-fauna dan lingkungan. Jadi para peserta tidak hanya berlomba namun juga ikut berkampanye tentang kelestarian alam," kata dia.
Editor: Mediani Dyah Natalia
Oleh: Arif Wahyudi
SUMBER: http://www.harianjogja.com/read/20151031/12/6239/indonesia-offroad-expedition-2015-68-mobil-beradu-tangkas-di-piyungan
Taft Diesel Indonesia Chapter Jogja turut serta berpartisipasi dalam acara tersebut, diwakili oleh Ketua TDI Jogja Om Purwanto, Om Maksum, dan Om Nedi. Sedangkan Om Sinang sebagai wakil dari Dinas Pariwisata Yogyakarta tergabung dalam Panitia acara tersebut. Berikut momen yang sempat diabadikan.
